Mendongkrak Penghasilan Dengan Memelihara Ayam Kampung
Mendongkrak Penghasilan Dengan Memelihara Ayam Kampung...
Memelihara ayam kampung bagi sebagian masyarakat merupakan hal yang biasa dilakukan, tetapi kadang masyarakat berfikir bahwa memelihara ayam kampung hanyalah sebatas memanfaat ayam sebagai hewan yang bisa menghabiskan sisa sisa makanan mereka, ayam kampung tergolong hewan yang sangat mudah dipelihara, bahkan tanpa perawatan yang benar sekalipun, ayam kampung mampu bertahan dan berkembang biak dengan cepat. Ayam kampung biasanya di biarkan berkeliaran bahkan tidak di beri makan, tetapi meski demikian, ayam kampung tetap bertahan dan mampu menyesuaikan di habitatnya.
Gambar Ayam Kampung |
Banyak orang memelihara ayam kampung dan mampu mencukupi kebutuhan sehari harinya hanya dengan memelihara ayam kampung yang dikembangbiakan dan kemudian di jual. Umur ayam kampung sampai rata rata 1 kg berkisar antara 3-4 bulan bahkan bisa kurang, tergantung pemberian makanan dan pemeliharaan yang sesuai. Tetapi kebanyakan orang hanya ingin menjualnya tanpa mau memelihara dengan benar, bahkan untuk memberi makan saja kadang malas dengan alasan bahwa tanpa di beri makan pun ayam bisa berkembang biak dengan lancar asalkan di lepas di alam liar, ayam akan mencari makanan sisa pencucian makanan, buah buahan liar bahkan mencuri makanan yang sedang di jemur manusia.
Dengan membiarkannya tanpa perawatanpun bisa menghasilkan apalagi kalau benar benar dirawat, karena proses menentukan hasil yang akan kita peroleh. Untuk memelihara ayam kampung, perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bibit Ayam.
Bibit ayam mempunyai kontribusi sebesar 30% demi keberhasilan usaha kita memelihara dan mengembangbiakan ayam kampung, bibit bisa dipilih dari indukan yang super tidak asal bibit.
2. Pakan
sama hal nya dengan bibi, pakan juga mempunya kontribusi sebesar 30% bagi kelancaran ternak kita, pakan ayam kampung sangat mudah berbeda dengan ayam pedaging broiler atau puyuh, pakan ayam kampung bisa kita buat dengan bahan konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa makanan, roti bees, mie instant bees, bihun bees, dan makanan yang tersisa. Dalam memberikan pakan ayam kampung perhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) dengan jumlah kebutuhan sebesar 12% dan energi metabolis (EM) dengan jumlah kebutuhan sebesar 2500 kkal/kg.
untuk mengetahui jumlah pakan dan air untuk ayam kampung, air diberikan secara berkala dengan tahap awal dicampur dengan vitamin dan antibiotik, sedangka jumlah pakan yang diperlukan setiap tingkatan umur ayam kampung adalah:
Umur ayam 0-1 minggu 7 gram/per hari
Umur ayam 1-2 minggu 19 gram/per hari
Umur ayam 2-3 minggu 34 gram/per hari
Umur ayam 3-4 minggu 47 gram/per hari
Umur ayam 4-5 minggu 58 gram/per hari
Umur ayam 5-6 minggu 66 gram/per hari
Umur ayam 6-7 minggu 72 gram/per hari
Umur ayam 7-8 minggu 74 gram/per hari
Selanjutnya disesuaikan
3. Perkandangan
Perkandangan ayam kampung dibuat dengan ukuran tertentu dan penting memperhatikan sinarmatahari yang masuk ke kandang, selain itu kelembaban kandang juga harus diperhatikan, untuk ukuran skala 1-100 ekor kandang diperlukan sebesar 5x7 meter, itu ukuran ayam siap panen, sedangkan pada waktu masih doc kandang diperkecil dengan menutup bagian kandang menggunakan plastik juga membuat alat penghangat yang bisa menggunakan kompor gas ataau tumpu. Jika skala besar lebih dari 100 ekor, maka kandang disesuaikan dari kelipatan ukuran di atas. Bentuk kandang sebaiknya dibuat memnjang dan tidak berbentuk kotak agar ayam tidak terlalu berkeliaran yang akan mengakibatkan pengeluaran kalori yang banyak.
4. Manajemen Pemeliharaan
Manajemen pemeliharaan seperti, cara yang biasa dilakukan dan terbukti berhasil baik secara teori ilmu peternakan maupun pengalaman pribadi perlu diterapkan secara konsisten.
5. Pengendalian Penyakit
Ayam kampung tergolong ayam yang kuat terhadap penyakit, tapi jika dipelihara dalam skala besar kemungkinan terkena penyakit akan sangat mudah, penyakit ayam kampung antaralain tetelo, gumboro disease atau gumboro, worm disease atau cacingan pada ayam, berak kapur (Pullorum) dan berak darah (coccidiosis).
6. Pasca Panen dan Pemasaran
Ayam kampung sangat mudah dipasarkan, karena jumlah peternak ayam kampung yang masih sedikit sehingga memudahkan peternak menjual ayamnya, seperti ke pasar tradisional, ke warung makan, ke pengepul ayam dan banyak lagi penerima ayam kampung dalam skala besar maupun kecil. Harga ayam kampung berkisar antara Rp. 19.000 -Rp. 22.000 per kg di hari hari biasa, sedangkan di hari tertentu seperti hari raya, harga bisa mencapai Rp. 50.000 - 80.000 per kg.
7. Pengelolaan Komitmen Produksi
Dengan memelihara ayam kampung dan sebagai peternak ayam, kita perlu memikirkan bagaimana caranya agar produksi auam kita tetap berkualitas, setiap permintaan dapat kita penuhi setiap bulannya, itu merupakan hal dasar yang sangat penting bagi peternak ayam kampung untuk kemajuan peternakannya.